Kedua senyawa ini terbukti mampu untuk memberikan indikator kapasitas antioksidan dan lazim digunakan untuk analisis antioksidan pada bahan atau produk pangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 50 buah-buahan yang berpotensi memberi efek antioksidan, maka didapat hasil bahwa jika dibandingkan dengan DPPH, maka uji antioksidan dengan menggunakan ABTS ternyata lebih memberikan korelasi positif dengan oxygen radical absorbance capacity (atau ORAC), kadar fenol, dan kadar flavonoid.
Disamping itu, hasil analisis antioksidan dengan menggunakan ABTS dapat memberikan hasil yang lebih tinggi daripada pengujian dengan menggunakan DPPH. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa uji antioksidan dengan menggunakan ABTS ternyata mampu memberikan indikator antioksidan yang lebih baik daripada DPPH.
Artikel ini disarikan dari artikel dengan judul "Comparison of ABTS/DPPH assays to measure antioxidant capacity in popular antioxidant-rich US foods" yang telah dipublikasikan oleh Journal of Food Composition and Analysis Volume 24 Issue 7, p 1043-1048 November 2011.
-------------------------------------------------------
Cara menyadur artikel ini:
Indonesian Food Technologists. 2015. Mana yang lebih baik untuk uji antioksidan: ABTS atau DPPH? Newsletter IFT Edisi Mei 2015.