tag:blogger.com,1999:blog-89372765059403929782024-03-05T18:33:51.783+07:00Indonesian Food Technologist® (IFT)Indonesian Food Technologist® (IFT) merupakan perhimpunan pemerhati bidang pangan Indonesia.Unknownnoreply@blogger.comBlogger61125tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-65641183905027059362020-02-08T08:19:00.002+07:002020-02-08T08:21:00.186+07:00400 Makanan Lokal Kaleng jadi Prioritas Pemerintah<br />
Sebagaimana disampaikan oleh <a href="https://setkab.go.id/ada-drone-dan-katalis-pemerintah-fokus-kembangkan-3-produk-super-prioritas-hasil-inovasi-dalam-negeri/" target="_blank">Sekretariat Kabinet RI</a>, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa pemerintah akan memfokuskan dan mempercepat capaian produk nasional dan diantaranya adalah pencapaian 400 produk makanan lokal kaleng. Hingga saat ini, tambah beliau, telah ada 50 prototype makanan kaleng yang telah siap. Pencapaian ini perlu didorong dari LIPI dan bahkan tidak mungkin adalah dari semua peneliti Indonesia.<br />
<br />
Selain itu, pengembangan katalis juga diprioritaskan dan akan difokuskan pada industri sawit. Obat juga menjadi prioritas karena banyak produk obat impor.<br />
<br />
---<br />
Website ift.or.id ini merupakan top search website pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan Anda kepada kami karena akan segera dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via <a href="http://journal.ift.or.id/node/14">portal ini</a>.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-84545215069824729032016-02-21T21:36:00.001+07:002016-02-21T21:49:23.907+07:00Harga daging ayam di Indonesia apakah yang paling mahal?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFAbQ1AHwq-PdojKOxXKus8hK1VSSZJdSXDLYZ5rNHfOJKz23eNNH_jSEGF05Isw8lwVtK-SYkoiC4bkqJBUuvfpJfHp67Amr84CFuxekFYm2Ict_SiK_2DN5ME3DDHfdKGtV8jsM3WfB/s1600/daging+ayam+dada-798741.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6253753272623844930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFAbQ1AHwq-PdojKOxXKus8hK1VSSZJdSXDLYZ5rNHfOJKz23eNNH_jSEGF05Isw8lwVtK-SYkoiC4bkqJBUuvfpJfHp67Amr84CFuxekFYm2Ict_SiK_2DN5ME3DDHfdKGtV8jsM3WfB/s320/daging+ayam+dada-798741.png" /></a><br />
<br />
Dari tahun ke tahun harga daging ayam makin meningkat dan peningkatan ini terkadang membuat masyarakat semakin jauh dan berat untuk mendapatkan daging tersebut. Untungnya Indonesia mempunyai sumber protein lain selain daging ayam. Terlepas dari fenomena makin meningkatnya daging ayam, ada berita mengenai harga daging ayam Indonesia adalah yang termahal. Berikut ini adalah sumber terpercaya mengenai harga daging ayam di ASEAN tahun 2016. Harga ini adalah harga tingkat konsumen per kilogram dan kriteria daging ayam adalah Chicken Breasts (Boneless, Skinless).<br />
<div>
<br /></div>
<div>
1. Kualalumpur Rp. 42900<br />
2. Bangkok Rp. 51150<br />
3. Jakarta Rp. 52140<br />
4. Singapura Rp. 79100<br />
6. Manila Rp. 44418</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ternyata yang termahal diantara yang telah disebutkan itu, adalah harga daging ayam di Singapura dan sebetulnya harga daging ayam di Bangkok adalah hampir sama dengan harga daging ayam di Jakarta.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sumber: Numbeo, cost of living (2016) dan sumber berita lainnya.</div>
Redaksi IFThttp://www.blogger.com/profile/00238711783372114541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-81928673949920571592015-11-19T08:12:00.001+07:002016-02-21T21:50:36.826+07:00Jumlah bakteri di tubuh kita kira-kira berapa beratnya?<div>
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vC06LpF0mq4/Vk0h7nMwDEI/AAAAAAAAAPc/RoTLe7LbRns/s1600/images-11-733589.jpeg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6218663968486984770" src="https://2.bp.blogspot.com/-vC06LpF0mq4/Vk0h7nMwDEI/AAAAAAAAAPc/RoTLe7LbRns/s320/images-11-733589.jpeg" /></a>Pasti kita tidak pernah terpikir akan berat bakteri yang ada dalam tubuh kita. Makhluk yang tidak terlihat oleh mata biasa ini rupanya tersebar diseluruh badan dan mencapai angka yang fantastik. Hebatnya pula, bakteri yang ada di tubuh kita ini, mempunyai peranan dominan dalam seluruh kesehatan tubuh. </div>
<div>
<br /></div>
Menurut Professor Jiro Nakayama dari Jepang, dalam tubuh kita terdapat sekitar 1 kilogram bakteri dan proporsi yang paling besar ada di dalam perut yang jumlahnya lebih dari 10 pangkat 14 sel. Oleh karena itu, Ketidakseimbangan mikrobiologi dalam perut akan berpengaruh pada keseimbangan bakteri secara global dan akan berujung pada terjadinya berbagai macam gangguan fungsi dan penyakit.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Informasi ini disampaikan pada acara International Conference of Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria and Gut Microbiota (IC-ISLAB-GM) ke-5 yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada pada tanggal 13-14 November 2015.</div>
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-90149775807722960182015-07-26T06:11:00.002+07:002015-07-26T06:21:41.735+07:00Penyakit akibat Pangan pada Anak Pasca Liburan Lebaran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1iphHbe4lRWdbgHVFs2QlxfWM9S7THQAsE_hE2xCvTak_P8L8SM84WMFwF82skXBNXijIXH0rVYn-C5TzX1DVQeuYBwbvQR79IJzLyT6hoIDzlq8Z41vIO1uSEpRSOPgXE_2dAVwdse8/s1600/mencret.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1iphHbe4lRWdbgHVFs2QlxfWM9S7THQAsE_hE2xCvTak_P8L8SM84WMFwF82skXBNXijIXH0rVYn-C5TzX1DVQeuYBwbvQR79IJzLyT6hoIDzlq8Z41vIO1uSEpRSOPgXE_2dAVwdse8/s1600/mencret.gif" /></a></div>
<br />
Libur lebaran tahun 2015 ini dapat dikatakan sebagai libur yang panjang, karena bertepatan dengan masa libur anak-anak sekolah, sehingga arus mudik dan arus balik juga mengikuti masa libur ini. Hal ini dapat dilihat bahwa arus balik pasca lebaran tahun ini, hingga 10 hari setelah hari raya idul fitri. Dibalik ramainya arus balik ini ternyata banyak hal tentang kesehatan yang terjadi terutama pada si kecil oleh karena adanya kondisi yang tidak nyaman dan kondisi lelah menjalani kegiatan liburan. Kondisi kesehatan yang menurun ini akan bertambah repot ketika rumah sakit juga penuh oleh karena banyaknya pasien dan para dokter serta perawat belum kembali dari acara liburan mereka. Berikut ini adalah ulasan mengenai kegiatan pada anak yang berpotensi menimbulkan sakit dan cara pencegahannya agar segera sembuh dan terhindar dari sakit.<br />
<br />
<b>1. Banyak makan yang manis tanpa sadar</b><br />
Makanan manis sangatlah disukai oleh anak-anak dan selalu tersedia pada hidangan lebaran terutama untuk anak-anak. Setiap kunjungan ke rumah sanak-saudara, pasti yang akan dihidangkan dan yang akan disukai adalah makanan yang manis, sedangkan rasa manis pada makanan bersumber pada dua macam: yaitu gula alami dan gula buatan. Gula selain dikenal sebagai pemanis, juga dikenal sebagai pengawet alami, sehingga makanan yang manis pada umumnya adalah makanan bukan fresh atau baru, melainkan makanan yang sudah lama. Kondisi makanan yang sudah lama ini, dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena kuman sebenarnya sudah pada ambang batas maksimal. Hal inilah yang menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan seperti batuk dan pilek sebagai akibat makan-makanan manis yang terlalu banyak. Selain itu, banyak pemanis buatan yang menyebabkan "nausal problem" dan banyak gejala seperti: kering pada bibir, tenggorokan, munculnya sakit kepala. Oleh karena itu, batasi konsumsi makanan yang manis untuk anak.<br />
<br />
<b>2. Banyak makan buah atau hijauan secara tidak berimbang</b><br />
Mungkin sangat jarang dijumpai makan-makanan yang mengandung serat atau hijauan pada hidangan lebaran, akan tetapi banyak dijumpai buah-buahan di sela-sela hidangan lebaran. Ketika sang anak berkunjung dari satu rumah ke rumah lain, mungkin akan banyak makan, dan akan terasa kenyang. Namun ketika anak melihat tersedia jus alpukat, anggur, manisan salak, jeruk, maka si kecil pasti akan berminat. Inilah penyebab utama perut terasa "sebah" atau penuh oleh gas dan kemudian muntah-muntah. Pastikan si kecil mengkonsumsi jangan terlalu banyak buah-buahan terutama yang dapat menyebabkan perubahan asam lambung secara spontan seperti salak, alpukat, kelengkeng, dan nanas. Kebanyakan orang tua berpikir bahwa buah tersebut berdampak baik pada anak, namun bisa jadi malah sebaliknya, anak mengalami muntah-muntah dan perut kembung. Oleh karena itu atur dengan sebaik-baiknya volume buah-buahan yang masuk perut anak agar tidak terlalu banyak dikonsumsi. Gejala lain yang kemudian muncul adalah mencret jika tidak segera ditangani dengan baik. Jika sang anak sudah dalam kondisi mencret, maka jangan langsung diberi obat anti mencret, namun lebih baik diberi larutan gula-garam dan minum air hangat agak panas sebanyak-banyaknya. Setelah itu, sang anak dapat diberi obat anti kembung. Jika sang anak melakukan buang air besar berulang kali, jangan cemas, segera ikuti dengan minum air sebanyak mungkin dan mengkonsumsi makanan yang lebih banyak karbohidratnya, seperti nasi dan bubur kacang hijau. Proses buang air besar juga merupakan proses pengobatan untuk mengeluarkan kotoran yang menganggu perut.<br />
<br />
<b>3. Makan tidak dalam kondisi higienis</b><br />
Secara alami, sang anak pasti akan bermain dan akan memegang apa saja yang dimainkannya, termasuk memegang binatang piaraan dan tanpa sadar mereka akan makan tanpa cuci tangan. Mungkin jika tidak dalam kondisi yang lelah, sang anak dapat tahan terhadap serangan kuman akibat tangan kotor, namun dalam suasana lebaran, kondisi anak pasti lelah dan daya tahan tubuh menurun. Kondisi inilah yang menyebabkan anak mencret secara tiba-tiba dan sakit kepala. Nah dua gejala ini perlu dicermati dengan gejala sebelumnya yang disertai dengan kembung terlebih dahulu. Jika kondisi ini muncul, maka perlu segera ke dokter untuk mendapat perawatan karena perut telah terinfeksi dengan kuman. Agar terhindar dari penyakit ini, hendaknya selalu memastikan tangan sang anak dalam keadaan bersih sebelum mereka makan apapun. <br />
<br />
Penulis:<br />
Ahmad N. A.<br />
Pemerhati masalah pangan.<br />
<br />
<br />
---------------------<br />
Website ift.or.id ini merupakan top search website pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan Anda kepada kami karena akan segera dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via <a href="http://journal.ift.or.id/node/14">portal ini</a>.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-14388781417988643142015-06-15T06:35:00.001+07:002015-07-26T06:15:34.567+07:00Teh sebaiknya disimpan dimana?Teh hitam dan teh hijau sebaiknya disimpan dimana? Ternyata pertanyaan ini menimbulkan banyak jawaban. Bahkan ada juga jawaban yang mengatakan bahwa sebaiknya teh tidak disimpan dalam kulkas. Aninda Ayu Arizka dan Joko Daryatmo dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang, telah berhasil meneliti pengaruh pengemasan dan suhu penyimpanan terhadap kualitas teh hitam dan teh hijau. Penelitian ini nampaknya dapat menjawab pertanyaan tentang penyimpanan teh tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyimpanan teh pada suhu 10˚C dinilai lebih mampu mempertahankan kualitas teh dan hitam dibandingkan penyimpanan pada suhu 30˚C. Jenis pengemas "paper sack" merupakan kemasan yang berpotensi paling baik dalam mempertahankan kualitas teh.
<br />
<br />
Artikel penelitian ini dapat dibaca teks lengkapnya dan dapat di download secara gratis melalui website jurnal pangan kami: <a href="http://journal.ift.or.id/">http://journal.ift.or.id</a> volume 4 nomor 4 tahun 2015. Link secara langsung untuk mendapatkan artikel ini adalah: <a href="http://journal.ift.or.id/node/183">http://journal.ift.or.id/node/183</a>
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-25424336962837776312015-05-21T05:43:00.000+07:002015-06-30T20:12:16.399+07:00Mana yang lebih baik untuk uji antioksidan: ABTS atau DPPH?Seiring dengan meningkatnya kasus penyakit kanker, maka beberapa produk pangan sebagai sumber antioksidan, kini makin banyak digali potensinya dan makin banyak diteliti. Hampir setiap senyawa bioaktif dalam pangan, selalu dikaitkan dengan aktivitas antioksidannya. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai uji antioksidan dengan menggunakan dua senyawa populer: DPPH dan ABTS.
<br />
<br />
Kedua senyawa ini terbukti mampu untuk memberikan indikator kapasitas antioksidan dan lazim digunakan untuk analisis antioksidan pada bahan atau produk pangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 50 buah-buahan yang berpotensi memberi efek antioksidan, maka didapat hasil bahwa jika dibandingkan dengan DPPH, maka uji antioksidan dengan menggunakan ABTS ternyata lebih memberikan korelasi positif dengan oxygen radical absorbance capacity (atau ORAC), kadar fenol, dan kadar flavonoid.
<br />
<br />
Disamping itu, hasil analisis antioksidan dengan menggunakan ABTS dapat memberikan hasil yang lebih tinggi daripada pengujian dengan menggunakan DPPH. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa uji antioksidan dengan menggunakan ABTS ternyata mampu memberikan indikator antioksidan yang lebih baik daripada DPPH.
<br />
<br />
Artikel ini disarikan dari artikel dengan judul "Comparison of ABTS/DPPH assays to measure antioxidant capacity in popular antioxidant-rich US foods" yang telah dipublikasikan oleh Journal of Food Composition and Analysis Volume 24 Issue 7, p 1043-1048 November 2011.
<br />
<br />
-------------------------------------------------------
<br />
<br />
Cara menyadur artikel ini:
<br />
Indonesian Food Technologists. 2015. Mana yang lebih baik untuk uji antioksidan: ABTS atau DPPH? Newsletter IFT Edisi Mei 2015.Redaksi IFThttp://www.blogger.com/profile/00238711783372114541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-73471166163209313052015-05-05T20:00:00.001+07:002015-07-26T06:15:45.882+07:00Susu kecipir dan potensinya untuk bahan pangan sumber proteinRendahnya atensi masyarakat terhadap pemanfaatan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) sebagai sumber protein alternatif disebabkan oleh rasa langu dari biji kecipir yang telah diproses. Para peneliti dari Program Studi Teknologi Pangan Program Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, yaitu Chiara Wijaya, Leonardus Broto Sugeng Kardono, Jeremia Manuel Halim telah berhasil untuk memperoleh metode untuk meningkatkan akseptabilitas susu kecipir dengan penambahan bahan penstabil dan jus jahe.
<br />
<br />
Penelitian ini berhasil dipublikasikan dalam Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 4 Nomor 4 tahun 2015 yang dapat diperoleh artikel lengkapnya melalui link ini: <a href="http://journal.ift.or.id/node/182">http://journal.ift.or.id/node/182</a>. Para penelitia ini mencoba untuk mengukur penerimaan konsumen terhadap aroma, rasa, viskositas, dan akseptabilitas susu kecipir secara keseluruhan setelah berbagai proses dilakukan.
<br />
<br />
Silakan download full artikelnya melalui link yang telah disediakan tersebut. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan akan memuat artikel pangan yang aplikatif seperti ini. Oleh karena itu, segera kirimkan artikel pangan Anda melalui portal resmi jurnal: <a href="http://journal.ift.or.id/">http://journal.ift.or.id</a>.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-71651684289352645652015-04-11T11:31:00.001+07:002015-07-26T06:15:57.634+07:00Makanlah buah tomat matang dan hindari daun tomatBuah tomat merupakan buah yang lazim dimakan pada saat buah tersebut matang dan ketika buah tersebut belum matang, lebih baik dihindari untuk dikonsumsi karena mengandung komponen yang berbahaya yang dinamakan Solanine, yaitu salah satu golongan alkanoid. Selain itu, ada juga komponen yang dinamakan glikoalkaloid tomatin (glycoalkaloid timatine) dan beberapa glikoprotein yang jika dikonsumsi akan menimbulkan banyak gangguan kesehatan.
<br />
<br />
Komponen berbahaya tersebut ternyata juga terdapat di dalam daun tomat. Oleh karena itu, daun tomat tidak bisa untuk dikonsumsi. Banyak orang yang menggunakan daun tomat sebagai insektisida dan pestisida dengan mencampurkan daun tomat dengan air dan ditumbuk hingga tercampur merata dan diperam selama beberapa jam.
<br />
<br />
Efek yang muncul terhadap kesehatan adalah gangguan pencernaan seperti diare, dan gangguan iritasi pada kulit. Selain itu, juga dapat sebagai penyebab terjadinya migren. Oleh karena itu, makanlah buah tomat yang sudah matang agar terhindar dari terkonsumsinya komponen-komponen tersebut.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-83851696665598259642015-04-09T21:29:00.001+07:002015-07-26T06:16:26.447+07:00Eksplorasi Olahan Makanan Berbasis Biji Gandum Asli IndonesiaEksplorasi jenis-jenis makanan berbasis biji gandum domestik belum banyak dilakukan di Indonesia. Melihat hal ini, para peneliti pangan dari Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yaitu Nugraheni Widyawati, Sony Heru Priyanto, Djoko Murdono, dan Theresa Dwi Kurnia telah melakukan serangkaian penelitian guna mengetahui kualitas berbagai jenis makanan berbasis biji gandum domestik agar enak dan layak dijual dipasaran. Para peneliti tersebut menggunakan produk gandum tropis domestik dengan varietas Dewata. Eksplorasi dilakukan dengan cara melakukan percobaan pengolahan dan pengujian kualitas organoleptik.
<br />
<br />
Para peneliti ini berhasil melakukan eksplorasi 22 jenis makanan. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, terdapat 21 jenis makanan yang mempunyai kualitas orgnoleptik yang bagus. Silakan baca artikel ini dalam sebuah publikasi di Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 4 Nomor 2 Bulan Mei Tahun 2015 dengan link DOI: <a href="http://dx.doi.org/10.17728/jatp.2015.13" target="_blank">http://dx.doi.org/10.17728/jatp.2015.13</a>
<br />
<br />
Setiap peneliti yang mempublikasikan karya ilmiah di jurnal ini akan mendapat kesempatan untuk tampil di laman resmi Indonesian Food Technologists dan artikelnya dapat dipastikan akan berada pada rangking utama pencarian pustaka pangan di Indonesia.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-63582339547023437872015-04-05T21:11:00.001+07:002015-07-26T06:16:41.114+07:00Bisnis Agroindustri Chips Jagung memang MenguntungkanIndonesia merupakan negara agraris yang luas lahan pertaniannya mencapai 107 juta hektar, dari total luas daratan Indonesia yang mencapai 192 juta hektar. Dari luas lahan pertanian tersebut, luas lahan jagung sekitar 3,35 juta hektar, dan mampu menghasilkan jagung sebanyak 11,22 juta ton. Jagung sebagai bahan pangan pokok mempunyai nilai gizi yang cukup baik, karena memiliki kandungan karbohidratnya mencapai 63,60 persen juga mengandung lemak dengan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, protein sebanyak 7,90 persen, mineral dan vitamin termasuk kandungan vitamin A yang tinggi (440 SI) dibanding jenis biji-biji lainnya. Namun potensi produksi dan kandungan gizi jagung sebesar dan sebaik itu belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah produk jagung adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan jagung (agroindustri).
<br />
<br />
Agroindustri itu sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan suatu produk olahan dalam bentuk barang jadi maupun barang setengah jadi yang bahan baku utamanya merupakan produk pertanian. Dengan kata lain, agroindustri merupakan suatu kegiatan industri yang memproses bahan baku pertanian menjadi bentuk lain yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Agroindustri penting dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat produksi melimpah dan harga produk rendah, juga untuk produk yang rusak atau bermutu rendah, maka disinilah saat yang tepat untuk mengolahnya lebih lanjut.
<br />
<br />
Salah satu peneliti dari Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar, Bapak Syamsul Rahman, telah berhasil menanalisa bisnis agroindustri produk pangan berupa chips jagung yang dikelola secara hom industri. Berita megenai hal ini dapat dilihat pada terbitan terbaru Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 4 Nomor 3 Tahun 2015 dengan link: http:/<a href="http://journal.ift.or.id/node/128">journal.ift.or.id/node/128</a>. Peneliti yang mempublikasikan artikelnya di Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan diberi kesempatan untuk dapat menampilkan karya ilmiahnya melalui situs resmi Indonesian Food Technologists ini.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-88571367314956021462015-04-04T22:11:00.001+07:002015-07-26T06:16:56.526+07:00Alat Kontrol Otomatis Suhu dan Kelembaban pada Kumbu Jamur MerangJamur merang dinilai dapat tumbuh dengan baik pada suhu 30–35˚C dan sangat cocok dibudidayakan pada dataran rendah. Jamur merang mengandung 25,9-28,5% protein, lebih tinggi dibanding protein beras (7,38%) dan gandum (13,2%). Selain kandungan protein, jamur merang juga memiliki kandungan lemak total sebanyak 2,0-2,6% dan karbohidrat sebanyak 2,7-4,8%. Jamur merang selain bisa dikonsumsi sebagai makanan juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Beberapa faktor yang perlu dilakukan pada budidaya jamur merang, diantaranya pemilihan lokasi dan teknik budidaya jamur merang.
<br />
<br />
Kabupaten Indramayu dinilai layak untuk budidaya jamur merang di dalam suatu rumah budidaya jamur merang yang dinamakan kumbung jamur merang. Disamping masih terbentang potensi lahan yang sangat luas untuk area budidaya jamur merang karena mempunyai areal persawahan sebesar 57,94% dari luas Kabupaten Indramayu, namun terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi terutama tentang teknis penanganan suhu dan kelembaban, yaitu tidak stabilnya temperatur dan kelembaban udara di ruang kumbung jamur merang karena perbedaan cuaca antara musim kemarau dan musim penghujan. Melihat kondisi ini, maka Karsid, Rofan Aziz, Haris Apriyanto, dari Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Indramayu, telah mengembangkan alat kontrol suhu dan kelembaban kumbung jamur merang. Setelah dipasang alat kontrol suhu dan kelembaban, kumbung jamur merang dapat lebih terjaga fluktuasi suhu dan kelembabannya.
<br />
<br />
Artikel publikasi tim dari Politeknik Negeri Indramayu ini, telah dipublikasikan di Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 4 Nomor 3 Tahun 2015 (link: <a href="http://journal.ift.or.id/node/128">http://journal.ift.or.id/node/128</a>). Redaksi menerima artikel semacam ini untuk dapat diterbitkan dalam Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Silakan kunjungi website resmi jurnal ini, yaitu <a href="http://journal.ift.or.id/">http://journal.ift.or.id</a>).
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-56261514548415396492015-04-03T23:53:00.001+07:002015-07-26T06:17:13.350+07:00Buat nasi goreng ternyata susah Siapa yang tidak suka nasi goreng? Mungkin jika pertanyaannya adalah ini maka tidak ada satupun yang menjawab "saya" karena dapat dipastikan bahwa semua orang Indonesia suka nasi goreng yang komponennya antara lain bawang merah, bawang putih, cabe merah, saus tomat, minyak wijen, merica, kecap, telur dan daging ayam.
<br />
<br />
Dalam sebuah pertandingan internasional nasi goreng yang diselenggarakan di Bali dan ditayangkan dalam salah satu TV internasional, ternyata ada saja kendalanya, mulai dari nasi yang terlalu lembek hingga paduan bumbu yang kurang pas.
<br />
<br />
Berdasarkan kejadian ini maka kesimpulannya adalah ternyata nasi goreng yang kelihatannya hanya mencampur campur bumbu dan nasi, rupanya masih harus memperhatikan faktor lain dibalik itu.Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-86024137901745263482014-12-30T07:05:00.000+07:002015-02-08T22:02:20.557+07:00Metode untuk Mengukur Derajat Keasaman Susu dengan TitrasiKeasaman susu sering diukur dengan menggunakan cara titrasi menggunakan larutan alkali. Titrasi keasaman susu adalah jumlah ion OH yang ditambahkan untuk meningkatkan pH susu sebanyak 100 ml sampai sebesar 8,4. Jika pH susu sebesar 8,4 telah tercapai, maka phenolphtalein akan membuat warna susu menjadi pink yang stabil. Jika susu dinilai sudah asam, maka alkali yang digunakan untuk membuat susu menjadi pH 8,4, jumlahnya meningkat.
<br />
<br />
Derajat keasaman dapat bervariasi unitnya. Derajat SH atau ˚SH yang merupakan singkatan dari Soxhlet Henkel. Nilai ˚SH didapat dari titrasi dengan menggunakan 0,25N NaOH. Susu normal akan memberikan nilai 7˚SH. Sedangkan ˚Th atau Thorner degree juga dapat digunakan juga sebagai unit keasaman. Derajat Th ini didapatkan dengan cara melakukan titrasi dengan menggunakan 0,1N NaOH. Susu normal mempunyai nilai 15˚Th. Derajat Dornic atau ˚D juga dapat digunakan sebagai unit keasaman dan susu normal biasanya mempunyai nilai 15˚D. Derajat Dornic didapat dengan cara titrasi susu dengan menggunakan 0,1N NaOH. Sedangkan %l.a. atau % lactic acid juga dapat digunakan dengan membagi nilai ˚D dengan 100.
<br />
<br />
Disusun oleh Ahmad disadur dari beberapa sumber pustaka.
<br />
<br />
Cara sitasi sumber ini:
<br />
Ahmad. 2014. Metode-metode untuk Mengukur Keasaman Susu. Newsletter Indonesian Food Technologists.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-53558267975377152912014-12-27T19:26:00.001+07:002015-02-08T22:02:47.863+07:00Deep Fat Frying Amankah bagi Kesehatan?Minyak goreng yang digunakan secara berulang-ulang berpotensi mengandung asam lemak trans. Konsumsi asam lemak trans berisiko memunculkan penyakit diabetes dan jantung koroner. Di Indonesia kebiasaan menggunakan minyak secara berulang lebih dari dua kali mencapai 24%. Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti: Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi, Ali Khomsan dan Sri Anna Marliyati dari
<br />
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, berhasil membuktikan bahwa teknik menggoreng berulang kali dengan menggunakan teknik "deep fat frying" menunjukkan kadar asam lemak bebas dan peroksida minyak tidak berbeda nyata antara penggorengan pertama sampai keempat. Asam lemak terbanyak dalam minyak dan tahu adalah asam lemak oleat, linoleat dan palmitat. Rasio asam lemak linoleat dan palmitat tidak mengalami penurunan yang signifikan sampai penggunaan minyak keempat. Kadar asam lemak trans produk tahu sampai penggorengan keempat masih dalam batas aman.
<br />
<br />
Artikel ini merupakan salah satu artikel penelitian yang dimuat dalam Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 4 Nomor 2 tahun 2015. Artikel lengkap dapat dilihat pada laman resmi jurnal yaitu <a href="http://www.journal.ift.or.id/">www.journal.ift.or.id</a>.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh penulis JATP.
<br />
Ingin menjadi kontributor atau memasukkan artikel? Jika berminat menjadi kontributor IFT, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFT melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>. Pengiriman artikel pangan dilakukan melalui sistem online pada web <a href="http://www.journal.ift.or.id/">www.journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-32295504791949015772014-11-06T20:08:00.000+07:002015-02-08T22:03:02.566+07:00Jamur penghasil enzim selulase yang komplitJamur Lentinus levis mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan baik sebagai pangan fungsional ataupun sebagai penghasil enzim untuk melunakkan lignin. Jamur ini memiliki jumlah yang tinggi dalam serat, gula dan kalori rendah, dan merupakan sumber asam amino fenilalanin, tirosin dan trheonine.
<br />
<br />
Jamur ini menurunkan lignoselulosa melalui kerja enzim ekstraseluler hidrolitik seperti selulase, pectinases, xilanase, oksidase dan peroksidase. Lignin dapat terdegradasi oleh sistem ligninase, yang terdiri dari gabungan tiga aktivitas enzim: lignin peroksidase, mangan peroksidase dan lakase.
<br />
<br />
Jamur ini juga dapat mendegradasi hemiselulosa oleh keberadaan salah satu enzim yang bernama xilanase. Dari penjelasan singkat tersebut, maka jamur ini dapat dikembangkan untuk memperlunak kulit biji-bijian atau produk limbah pertanian untuk dapat dimanfaatkan secara lebih jauh untuk pangan di masa depan.
<br />
<br />
Ditulis oleh Ahmad N Al-Baarri, disadur dari Process Biochemistry 41 (2006) 594–598.
<br />
<br />
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<br />
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
<br />
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-31185349956675389262014-01-12T20:48:00.000+07:002014-04-04T02:49:15.506+07:00Potensi Kunyit sebagai Pengawet Alami pada Produk Pangan<div>Pengawetan makanan telah dilakukan sejak zaman dahulu. Teknologi yang belum begitu canggih membuat orang pada zaman itu lebih memilih menggunakan pengawet secara alami. Manfaat yang dapat diperoleh dari pengawetalami adalah dampak positif bagi kesehatan tubuh konsumennya. Pengawet alami yang digunakan pada waktu itu dapat berupa garam, gula, cabai, rempah - rempah atau yang lainnya. Berbeda dengan sekarang yang hanya menggunakan ekstrak – ekstraknya saja, mengingat sedikitnya produksi bahan – bahan yang akan digunakan sebagai pengawet alami. Disamping itu, cara meminimalisir kerugian dari penggunaan pengawet alami adalah dengan mengambil senyawa – senyawa yang ada di dalam bahan – bahan tersebut. Salah satunya adalah penggunaan kunyit ( Curcuma domestica ) Senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan yang cukup berdampak positif bagi konsumennya. </div><div><br />
</div><div>Banyaknya penggunaan pengawet makanan yang berbasis bahan kimia hasil racikan dari berbagai senyawa – senyawa kimia dinilai merugikan para konsumennya. Dampak buruk seperti pemicu kanker dapat terjadi akibat penggunaan bahan kimia dalam produk pangan. Walaupun penggunaan bahan kimia ini sesuai dengan takarannya, namun apabila setiap orang mengkonsumsi makanan yang memiliki pengawet makanan berbasis bahan kimia secara kontinyu, maka akan menimbulkan karsinogenik atau zat pemicu kanker. Sehingga perlu mencari bahan pengawet alami sebagai pengganti pengawet kimia. Pengawet alami dapat diperoleh langsung dari alam, namun bisa pula dengan pengambilan senyawa – senyawa nya saja dari bahan pangan tersebut. </div><div><br />
</div><div>Penggunaan kunyit sebagai pengawet alami telah terbukti bahkan kemampuan pengawetan menggunakan kunyit melebihi kemampuan pengawetan menggunakan formalin. Misalnya pada pengawetan tahu, tahu merupakan produk bahan pangan yang mudah sekali basi. Oleh karena itu, penggunaan pengawet sangatlah diperlukan. Salah satu bahan pengawet yang tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh adalah dengan menggunakan kunyit. Menurut hasil penelitian Mulyadi (1997) membuktikan bahwa dengan konsentrasi kunyit 18,73 % (b/v) dengan perendaman 30menit terhadap tahu dapat meningkatkan daya tahan tahu yaitu lebih lama 5 jam dibanding dengan tahu yang tidak direndam dengan larutan kunyit. Selain digunakan sebagai pengawet namun kunyit juga digunakan sebagai pewarna juga memberi rasa khas pada tahu sehingga lebih menarik minta pembeli. Penggunaan kunyit sebagai pengawet alami pada makanan dapat digunakan secara langsung, maupun melalui proses pengkapsulan. Kunyit yang dibuat sebagai mikrokapsul mempunyai kelebihan dibanding kunyit yang masih utuh. Kelebihannya adalah mikrokapsul kunyit memiliki kelarutan yang baik dan dapat larut dalam panas yang tinggi dibanding kunyit alami. Jika kunyit dimanfaatkan dalam bentuk utuh, maka perlu ditambahkan senyawa tambahan yakni asam askorbat atau vitamin C. Penambahan vitamin ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan sifat antijamur dalam makanan. </div><div>Senyawa – senyawa kurkumin dan minyak atsiri yang terkandung dalam kunyit mampu menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga dapat mempertahankan mutu pangan. Senyawa kurkumin yang terkandung dalam kunyit sekitar 3 - 4%. Semakin banyak kandungan senyawa kurkumin dan minyak atsiri dalam kunyit maka semakin lama pula daya tahan bahan makanan tersebut.</div><div><br />
</div><div>Kesimpulannya, pengawet buatan dapat disubtitusi oleh pengawet alami kunyit baik berupa kunyit utuh atau mikrokapsul yang memiliki manfaat dan pengolahannya lebih mudah dari pada pengawet buatan.Senyawa kurkumin dan minyak atsiri di dalam kunyit dapat meningkatkan daya tahan tahu lebih dari 5 jam, dan memberikan warna alami yaitu warna kuning khas yang memberi aroma khas pada produk pangan seperti tahu sesuai dengan keinginan konsumen.</div><div><br />
</div><div>Daftar Pustaka</div><div>Khalil O.A.K, O.M. Mascarenhas de Faria Oliveira, J.C. R Vellosa, A. Urba de Quadros, L.M. Dalposso, T.K. Karam, R.M. Mainardes, N.M. Khalil.2012. Curcumin antifungal and antioxidant activities are increased in the presence of ascorbic acid. The Journal of Food Chemistry 133 (2012) 1001–1005</div><div>Kristina,Natalini Nova., R.Noveriza, S.F. Syahid dan M. Rizal . PELUANG PENINGKATAN KADAR KURKUMIN PADA TANAMAN KUNYIT DAN TEMULAWAK. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik</div><div>Mulyadi. 1997. Akuntansi Managemen, Konsep Manfaat dan Rekayasa. STIE YKPN : Yogyakarta</div><div>Pasaraeng, Erling., Jemmy Abidjulu, M R. J. Runtuwene. 2013. Pemanfaatan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal) Dalam Upaya Mempertahankan Mutu Ikan Layang (Decapterussp). JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 84-87. Diakses melalui <a href="http://e-journal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo">http://e-journal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo</a></div><div><a href="http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/24278/1/Peningkatan-Umur-Simpan-Tahu-Menggunakan-Bubuk-Kunyit-serta-Analisa-Usaha-%3A-kajian-lama-perendaman-dan-Konsentrasi-Bubuk-Kunyit.pdf">http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/24278/1/Peningkatan-Umur-Simpan-Tahu-Menggunakan-Bubuk-Kunyit-serta-Analisa-Usaha-%3A-kajian-lama-perendaman-dan-Konsentrasi-Bubuk-Kunyit.pdf</a></div><div><a href="http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/file/Perkembangan%20TRO/edsus19n01/1Kunyit.pdf">http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/file/Perkembangan%20TRO/edsus19n01/1Kunyit.pdf</a></div><div><a href="http://pasca.unand.ac.id/id/wpcontent/uploads/2011/09/EFEKTIFITAS-KUNYIT-SEBAGAI-PENGAWET-ALAMI.pdf">http://pasca.unand.ac.id/id/wpcontent/uploads/2011/09/EFEKTIFITAS-KUNYIT-SEBAGAI-PENGAWET-ALAMI.pdf</a></div><div><br />
</div><div>Tulisan ini disusun oleh Fitria Aprilianingsih, Kholipatus Syuhada, Dwi Oktaviani, Anastasya Pradita Situmorang dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP</div><div><br class="webkit-block-placeholder"></div><div apple-content-edited="true"><div style="color: rgb(0, 0, 0); letter-spacing: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; word-wrap: break-word; -webkit-nbsp-mode: space; -webkit-line-break: after-white-space;"><div>:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::</div><div>Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity. </div><div>Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a></div></div></div><br />
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-87458186306842218832014-01-04T02:09:00.000+07:002014-04-04T02:49:42.167+07:00Asam Sitrat Sebagai Pengawet Alami dalam Permen<div><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Q_jQ4ov3_cA/UscLMuEuY-I/AAAAAAAAAOI/9J83aDjcEwA/s1600/donkey_obama_vote_mtt-741593.jpg"><img src="http://2.bp.blogspot.com/-Q_jQ4ov3_cA/UscLMuEuY-I/AAAAAAAAAOI/9J83aDjcEwA/s320/donkey_obama_vote_mtt-741593.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5964748544629695458" /></a></div>Permen adalah makanan kegemaran terutama untuk kalangan anak-anak karena mempunyai cita rasa yang disukai oleh anak-anak. Agar semakin diminati oleh anak-anak, permen mempunyai aneka bentuk dan rasa. Sebagaimana diketahui, permen dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama oleh adanya suatu bahan pengawet. Pembahasan kali ini berhubungan dengan salah satu kandungan permen, yaitu asam sitrat. Permen juga memiliki rasa yang asam dan hal tersebut dihasilkan karena adanya penambahan asam sitrat.<br />
<div><br />
</div><div>Asam sitrat mempunyai sumber karbon utama yaitu glukosa selain itu asam sitrat termasuk salah satu asam organik yang paling penting dan diproduksi dalam tonase selama proses fermentasi. Asam sitrat dapat diproduksi secara kimiawi yaitu dengan cara fermentasi menggunakan mikroorganisme. Salah satu contoh proses fermentasi mikroorganisme adalah fermentasi gula yang dibantu oleh bakteri Aspergillus niger sehingga dapat menghasilkan produksi asam sitrat. Selain bakteri Aspergillus niger terdapat contoh-contoh mikroba lain yang dapat menghasilkan asam sitrat, contohnya adalah sebagai berikut : Aspergillus wentii, Penicillium luteum, Penicillium citrinum, Mucor piriformis, Citromyces pfefferianus, Candida lipolytica, Trichoderma viridae, dan Corynebacterium sp. </div><div><br />
Selain sebagai bahan pengawet pada makanan, fungsi lain dari asam sitrat yaitu berfungsi sebagai bahan pengemulsi, anti oksidan, anti koagulan darah, dan pengawet pada industri makanan. Asam sitrat juga tidak hanya digunakan dalam pembuatan permen, tetapi juga terdapat dalam produk makanan lainnya dengan kegunaan yang berbeda, contoh produk makanan yang mengandung asam nitrat di dalamnya yaitu selai, salad, dan daging. Pada pembuatan selai, asam sitrat berfungsi untuk menekan jumlah sukrosa dan menyesuaikan pH. Sedangkan dalam pembuatan salad dan daging asam sitrat digunakan untuk mencegah adanya proses pencoklatan enzimatis, dan dalam keadaan suhu rendah, lemak dan minyak yang terkandung di dalamnya bekerja sebagai penghambat logam katalis oksidasi. </div><div><br />
</div><div>Sebagian besar sel hidup dapat memproduksi asam sitrat sebagai perantara dalam siklus metabolismenya. Apabila mengkonsumsi produk pangan yang mengandung asam sitrat, maka air liurnya akan mempengaruhi derajat kejenuhan saliva yang berhubungan dengan hidroksiapatit. Hidroksiapatit merupakan suatu jenis material yang berfungsi untuk menggantikan mineral jaringan pada tulang. Pengaruh yang terjadi pada kondisi air liur tersebut yaitu adanya penurunan tingkat kejenuhan terhadap saliva.<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Citric Acid Production from U-V Mutated Estuarine Aspergillus niger V. Vasanthabharathi, N. Sajitha and S. Jayalakshmi, Faculty of Marine sciences, Annamalai University, Parangipettai, Tamilnadu, India<br />
Studi Kinetika Pertumbuhan Aspergillus Niger Pada Fermentasi Asam Sitrat Dari Kulit Nanas Dalam Reaktor Air-Lift External Loop<br />
<br />
<div>Artikel ini disusun oleh:<br />
Putri Fitriani<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
Niar Fasokhani<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> <br />
Alice Fitri Maulita<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
Pingki Candra Sari<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
Adinda Maya Kartika<br />
</div></div><div><br />
</div>Image dari: <a href="http://japanvisitor.blogspot.com">http://japanvisitor.blogspot.com</a><br />
<div apple-content-edited="true"><div style="color: rgb(0, 0, 0); letter-spacing: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; word-wrap: break-word; -webkit-nbsp-mode: space; -webkit-line-break: after-white-space;"><div>:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::</div><div>Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity. </div><div>Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: <a href="mailto:redaksi@ift.or.id">redaksi@ift.or.id</a></div></div></div><br />
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-12453451182305807712013-12-24T09:49:00.001+07:002014-04-04T02:49:55.860+07:00Daya saing bidang pangan masih rendahDaya saing Indonesia masih perlu ditingkatkan, demikian ditegaskan oleh LIPI yang mencontohkan salah satu bidang strategis di bidang pangan yang mempunyai daya saing yang masih rendah sehingga Indonesia masih harus impor pangan. LIPI mengakui daya saing produk Indonesia masih tertumpu pada produk yang berbasis sumber daya alam. "Produk berupa komoditi strategis seperti pangan, kita belum memiliki daya saing sama sekali," kata Kepala LIPI Lukman Hakim di Jakarta, Senin (23/12/2013). Lukman berharap pemimpin negara di masa mendatang memberi perhatian khusus terhadap daya saing ekonomi. "Pemimpin Indonesia masa mendatang seharusnya melihat kondisi perekonomian sekarang untuk memberikan gambaran dalam membuat agenda pembangunan ekonomi ke depan," katanya. <br />
<br />
Beberapa indikator menunjukkan daya saing perekonomian Indonesia relatif tidak mengalami perubahan. Hasil survey 'Doing Business 2013' menunjukkan posisi competitiveness Indonesia kalah dari Vietnam yang baru merdeka. Lukman menegaskan dalam satu dekade terakhir, perekonomian Indonesia tengah mengalami masa transisi dari negara berpendapatan rendah menjadi negara berpendapatan menengah. Diproyeksikan pendapatan per kapita Indonesia akan melampaui US$ 4.000 dan akan masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah. <br />
<br />
"Tapi untuk mencapai taraf tersebut, bukanlah suatu hal yang mudah. Beberapa indikator ekonomi dan teknologi menunjukkan bahwa Indonesia harus bekerja keras untuk tidak terperangkap ke dalam jebakan kelas menengah atau middle income trap," paparnya. Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Latif Adam menyebutkan untuk meningkatkan daya saing, Indonesia masih menemui berbagai kendala-kendala. "Salah satu kendala terbesar adalah lemahnya daya saing industri domestik akibat tidak adanya kebijakan industri yang jelas dan implementasi kebijakan industri yang buruk. Agenda pembangunan ke depan seharusnya fokus pada penguatan daya saing industri yang berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan dan pengangguran," katanya. (zul/hen). Artikel diambil dari berita LIPI.Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-88210424678810767362013-12-24T09:49:00.000+07:002014-04-04T02:50:13.317+07:00Daya saing bidang pangan masih rendahDaya saing Indonesia masih perlu ditingkatkan, demikian ditegaskan oleh LIPI yang mencontohkan salah satu bidang strategis di bidang pangan yang mempunyai daya saing yang masih rendah sehingga Indonesia masih harus impor pangan. LIPI mengakui daya saing produk Indonesia masih tertumpu pada produk yang berbasis sumber daya alam. "Produk berupa komoditi strategis seperti pangan, kita belum memiliki daya saing sama sekali," kata Kepala LIPI Lukman Hakim di Jakarta, Senin (23/12/2013). Lukman berharap pemimpin negara di masa mendatang memberi perhatian khusus terhadap daya saing ekonomi. "Pemimpin Indonesia masa mendatang seharusnya melihat kondisi perekonomian sekarang untuk memberikan gambaran dalam membuat agenda pembangunan ekonomi ke depan," katanya. <br />
<br />
Beberapa indikator menunjukkan daya saing perekonomian Indonesia relatif tidak mengalami perubahan. Hasil survey 'Doing Business 2013' menunjukkan posisi competitiveness Indonesia kalah dari Vietnam yang baru merdeka. Lukman menegaskan dalam satu dekade terakhir, perekonomian Indonesia tengah mengalami masa transisi dari negara berpendapatan rendah menjadi negara berpendapatan menengah. Diproyeksikan pendapatan per kapita Indonesia akan melampaui US$ 4.000 dan akan masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah. <br />
<br />
"Tapi untuk mencapai taraf tersebut, bukanlah suatu hal yang mudah. Beberapa indikator ekonomi dan teknologi menunjukkan bahwa Indonesia harus bekerja keras untuk tidak terperangkap ke dalam jebakan kelas menengah atau middle income trap," paparnya. Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Latif Adam menyebutkan untuk meningkatkan daya saing, Indonesia masih menemui berbagai kendala-kendala. "Salah satu kendala terbesar adalah lemahnya daya saing industri domestik akibat tidak adanya kebijakan industri yang jelas dan implementasi kebijakan industri yang buruk. Agenda pembangunan ke depan seharusnya fokus pada penguatan daya saing industri yang berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan dan pengangguran," katanya. (zul/hen). Artikel diambil dari berita LIPI.Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-41649067833067765082013-07-08T09:53:00.001+07:002014-04-04T02:50:28.184+07:00Gula "rare sugar" membawa efek pada kualitas kefir Rare sugar jenis D-psicose ternyata mampu meningkatkan sifat antioksidant pada kefir susu kambing dan sifat ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gula lokal konvensional seperti gula pasir dan gula aren. Hal ini diungkapkan peneliti pangan asal Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP, Amanda Liana Aristya pada acara sidang tesis tanggal 8 Juli. Penelitian tersebut berlangsung baru-baru ini dan menjadi topik penelitian untuk dapat lulus dari program studi Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP. <br />
<br />
Dalam penelitiannya, susu kambing direaksikan dengan berbagai macam gula pada saat pasteurisasi yang selanjutnya dibuat menjadi kefir. Selain itu, penambahan gula rare sugar ini, juga unik karena mampu mempengaruhi total yeast pada kefir. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. <br />
<br />
------------------------------------ <br />
Artikel ini adalah original article yang dipublikasikan oleh Indonesian Food Technologist Community. Jika akan melakukan sitasi, mohon dapat memberikan sumber dari kami, yaitu: <br />
<br />
Indonesian Food Technologist Community. 2013. Kumpulan Artikel dari Anggota Indonesian Food Technologist Community. <a href="http://www.ift.or.id">www.ift.or.id</a>. <br />
<br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-16201406685483224812013-07-08T05:56:00.000+07:002014-04-04T02:50:39.489+07:00Bakteri tahan panas pada minuman cup plastikIndonesian Food Technologist Community membuka kesempatan kepada masyarakat luas untuk bertanya perihal pangan. Berikut ini adalah pertanyaan dari Sdr. Lingga Bayu Saputra: <br />
<br />
1. Apakah ada juga bakteri yang tahan panas pada produk minuman cup plastik, misalnya pada minuman teh dalam cup dan minuman kopi/kapucino dalam cup? <br />
2. Jika ada, apa jenis bakteri tersebut. Apakah tergolong C. botulinum atau B. steatrothermophillus atau jenis bakteri lain? <br />
3. Lalu, bagaimana cara menghilangkan dan tindakan preventif untuk bakteri tersebut jika dalam proses produksinya telah melewati proses HTST 130-135 derajat Celcius? <br />
4. Biasanya, apa saja yang bisa mempengaruhi bakteri tahan panas itu dapat tumbuh? <br />
<br />
Berikut ini jawaban dari ahli pangan bidang pengawetan pangan, Setya Budi M. Abduh, SPt., MSc.: <br />
<br />
-------------------------------------------------------------------------------------- <br />
1. Spesies bakteri seperti yang disebutkan memang tetap mungkin hadir dalam produk namun lebih dalam bentuk spora. Spora inilah yang tahan panas. Spora, fase dorman bakteri, mungkin ada di sana karena mereka memang ada di mana-mana di antaranya akibat terbawa oleh angin. Ketika lingkungan berupa nutrien sudah mendukung, spora lalu menjadi aktif kembali sebagai bakteri vegetatif yang bermetabolisme dan memperbanyak diri. Pada tahap inilah resiko kerusakan produk bahkan produksi toksin dapat terjadi. <br />
<br />
2. Akan tetapi kemungkinan jenis lain juga ada karena penelitian membuktikan bahwa telah ditemukan spesies-spesies bakteri lain yang lebih tahan panas. <br />
<br />
3. Untuk menghilangkannya, tentu saja memastikan pemanasan melampaui batas ketahanan spora terkait mengingat ketahanan panas spora adalah beragam. Beberapa spesies memang terbukti tahan terhadap suhu pemanasan UHT. Keragaman dapat terjadi bahkan dalam spesies yang sama. Fakta lebih menarik adalah, kelompok termofilik, ternyata tidak selamanya lebih tahan panas dibanding kelompok mesofilik. Selain itu, tampilan ketahanan panas spesies tertentu seringkali berbeda dalam sistem pemanas batch dan kontinyu. Inilah urgensi kajian ketahanan panas bakteri dilakukan, terutama sesuai dengan sistem yang digunakan dalam produksi. Akurasi target ini yang juga berperan dalam keberhasilan proses. Termasuk di dalamnya dengan pemilihan fase terlemah kehidupan bakteri sebagai target pemanasan. Untuk mencegahnya, tentu saja dengan aseptic packaging. Selain itu memastikan bahan baku yang digunakan minim dalam kandungan spora <br />
<br />
4. Tidak ada hal istimewa yang mendukung pertumbuhan bakteri. Perhatian sebenarnya ditujukan pada faktor yang mendukung pembentukan spora tahan panas. Sebagian faktor memang bersifat genetik. Namun faktor lingkungan berupa kelaparan, selain kehadiran mineral tertentu misalnya manganese dianggap menjadi perangsang terbentuknya spora. <br />
<br />
Redaksi <br />
<br />
------------------------------------ <br />
Artikel ini adalah original article yang dipublikasikan oleh Indonesian Food Technologist Community. Jika akan melakukan sitasi, mohon dapat memberikan sumber dari kami, yaitu: <br />
<br />
Indonesian Food Technologist Community. 2013. Kumpulan Artikel dari Anggota Indonesian Food Technologist Community. <a href="http://www.ift.or.id">www.ift.or.id</a>. <br />
<br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-54843861423061659922013-06-27T09:27:00.001+07:002014-04-04T02:51:16.609+07:00Peluang pengembangan energi di Indonesia selain nuklirIndonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk sumber daya untuk tujuan pembangkit tenaga listrik. Dalam sebuah pertemuan internasional, Wahyu W. Pandoe dari BPPT Technology Centre for Marine Survey, menginformasikan berbagai sumber energi dari perbedaan panas air laut dan arus laut di wilayah selat dan sungai. Di Korea sudah dikembangkan teknologi arus guna keperluan pemenuhan energi. Hal ini juga sangat penting dikembangan di Indonesia. <br />
<br />
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pri Utami, Head of Geothermal Research Centre, Faculty of Engineering, Gadjah Mada University yang menjelaskan potensi geothermal untuk keperluan pembangkit tenaga listrik yang bebas polusi. Lekelia D. Jenkins dari University of Washington yang juga berkesempatan mengemukakan penelitiannya, dewasa ini tengah mempelajari energi pasang surut atau biasa disebut dengan tidal energi. Energi ini merupakan energi yang sangat besar dan dapat diterapkan disemua negara termasuk Indonesia yang dapat sebagai pengganti energi selain energi nuklir. <br />
<br />
<br />
------------------------------------ <br />
Artikel ini adalah original article yang dipublikasikan oleh Indonesian Food Technologist Community. Jika akan melakukan sitasi, mohon dapat memberikan sumber dari kami, yaitu: <br />
<br />
Indonesian Food Technologist Community. 2013. Kumpulan Artikel dari Anggota Indonesian Food Technologist Community. <a href="http://www.ift.or.id">www.ift.or.id</a>. <br />
<br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-28790548767479363442013-06-25T15:03:00.000+07:002014-04-04T02:51:37.046+07:00Ketika jurnal tidak lagi menjadi rujukan ilmiahBeribu-ribu jurnal kini dapat dengan mudah ditemukan dan angka itu selalu bekembang dari waktu ke waktu. Data yang dikumpulkan semakin lama semakin bertumpuk dan nilai kemanfaatannya makin lama makin sedikit. Pada saat itulah, jurnal tidak lagi menjadi kebutuhan sebuah peneliti. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan bagi penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang berkesinambungan seperti penelitian DNA adau genetik. <br />
<br />
Menurut Atul Butte dari Sanford University School of Medicine, peningkatan kekayaan dana di bank hanya 1% pertahun namun peningkatan kekayaan data bidang genetik dapat mencapai dua kali lipatnya. Oleh karena itu, maka yang akan menjadi trend adalah bukan lagi jurnal melainkan repository. Berbagai macam repository telah tersedia bahkan dapat diakses dengan mudah. Bukan saja perkembangan repository saja, perkembangan produk modifikasi DNA juga telah banyak ditemukan di web seperti tikus dengan perlakuan tertentu. Terdapat suatu web yang menjual tikus dengan perlakuan khusus yang dapat digunakan untuk penelitian lanjutan dengan harga yang fantastis. <br />
<br />
------------------------------------ <br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-78368725447339922392013-06-25T10:22:00.001+07:002014-04-04T02:51:50.367+07:00Redominasi rupiah terhadap bidang panganRupiah dirasa sudah terlalu banyak angka nol nya. Namun jika dibandingkan dengan Turki beberapa waktu lalu, yang angka nolnya mencapai 8, redominasi rupiah dengan membuang angka nol sebanyak tiga, dinilai bukan bandingannya. Redominasi berbeda dengan senering yang pernah dilakukan oleh pemerintah beberapa tahun lalu. Redominasi adalah membuang angka nol, sehingga daya beli tidak berubah. Yang berubah adalah persepsinya. Sedangkan senering adalah pemotongan nilai uang sehingga akan menurunkan daya beli. Contoh senering: pemotongan nilai mata uang menjadi setengahnya. Artinya yang tadinya kita mempunyai uang Rp. 5000 yang bisa digunakan untuk membeli roti, maka dengan senering, kita hanya bisa membeli setengah roti. Kalau senering, roti yang tadinya harganya 5000 akan berubah menjadi 5 dan penghasilan kitapun, akan berubah 1/1000 nya. <br />
<br />
Hal ini dapat memicu inflasi karena dalam realitasnya, masyarakat akan melakukan penetapan harga baru yang bukan semata-mata dari penghilangan tiga angka nol. Misalnya roti seharga Rp. 5.500 dapat berubah menjadi Rp. 6. Dapat dipastikan tidak ada pedagang yang merubahnya menjadi Rp. 5. <br />
<br />
Itulah sebabnya redominasi juga akan berakibat pada melemahnya masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pangan karena diduga harga pangan juga akan semakin melesat melebihi patokan atau rumus yang seharusnya. <br />
<br />
Ahmad <br />
Kontributor IFT <br />
<br />
Sumber pustaka: <br />
H. Susianto. 2013. The psychological effect of rupiah redomination. KAVLI Frontiers of Science Symposioum. Bali. <br />
<br />
------------------------------------ <br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8937276505940392978.post-48094547429681354352013-06-25T08:49:00.000+07:002014-04-04T02:48:06.079+07:00Data statistik yang berharga yang tidak disadariData ternyata ada dimana-mana termasuk data yang tidak kita sadari, akan dengan mudah ditemukan sebenarnya. Terlebih lagi sekarang ini, transaksi bisa dilakukan secara online, maka data dapat diambil. Data tersebut sebenarnya oleh orang yang tepat, dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu kejadian atau bahkan dapat digunakan untuk dasar mengambil kebijakan. Hal ini disampaikan oleh Devravrat Shah, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, United State di Nusa Dua, Bali (25/6). <br />
<br />
Dengan menggunakan kartu kredit, data mengenai kekayaan seseorang, kebutuhan keseharian, gaya hidup, dan volume pekerjaan dapat diketahui. Akan tetapi data ini sering kali tidak disadari dan tidak dianggap sebagai suatu hal yang penting, padahal data ini merupakan hal yang sangat berarti untuk menentukan kebijakan khusus, misalnya: berapa dana pinjaman yang bisa ditawarkan untuk seseorang, atau dapat juga untuk menawarkan promosi yang tepat terhadap barang yang dibutuhkan. <br />
<br />
Hal yang lain juga dapat diungkap dari data penggunaan kartu kredit ini. Misalnya monitoring kesehatan seseorang dari barang-barang yang dibelinya. Oleh karena itu, data ini jika jatuh pada orang yang tepat, maka akan sangat berguna. Rupanya perkembangan ini sudah dimulai di Indonesia dengan hal yang kecil. Contohnya, menyebutkan nomor HP di kasir saat pembayaran. Hal ini telah dilakukan oleh sebuah mart di Indonesia, yang sebenarnya perusahaan itu sedang mengumpulkan data tanpa disadari oleh konsumennya. Perusahaan itu akan menawarkan hadiah yang berlimpah, supaya dapat dijalankan tanpa terasa, tapi percayalah, hasil yang didapat akan jauh lebih banyak dari hadiah yang diberikan itu. <br />
<br />
------------------------------------ <br />
Website <a href="http://ift.or.id">http://ift.or.id</a> ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel (untuk web maupun untuk jurnal) hanya akan dilayani via sistem online di <a href="http://journal.ift.or.id">http://journal.ift.or.id</a>Anonymousnoreply@blogger.com0