
Beberapa tahun terakhir, permintaan jamu mengalami peningkatan dengan pertumbuhan pangsa pasar yang lebih baik jika dibanding dengan industri farmasi. Hal ini karena masyarakat semakin memahami keunggulan penggunaan obat tradisional: harga yang murah, kemudahan dalam memperoleh produk, dan mempunyai efek samping minimal. Hal tersebut memberikan peluang pasar yang perlu direspon dengan baik oleh segenap pelaku yang bergerak dalam industri jamu.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh industri jamu antara lain pengembangan dan pemasaran produk. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu dilakukan upaya kerjasama antara perusahaan/industri jamu dengan pemerintah dan institusi pendidikan untuk mengembangkan teknologi, inovasi proses, pembuatan regulasi dan kebijakan industri jamu, dan saintifikasi jamu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Dalam rangka menyukseskan program ini, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema "KEDAULATAN EKONOMI DALAM PENGUATAN INDUSTRI JAMU MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI". Kegiatan seminar akan dimeriahkan dengan kegiatan "PAMERAN INDUSTRI JAMU".
Artikel ini disusun oleh kontributor IFTCommunity.
Ingin menjadi kontributor? Jika berminat, silakan ajukan lamaran Anda untuk menjadi kontributor IFTC melalui email: redaksi@ift.or.id