Kondisi persusuan nasional saat ini masih belum seperti yang diharapkan. Produk susu masih dikuasai oleh susu impor dan konsumsi susu per kapita Indonesia masih sangat rendah yaitu sekitar 1,1 kg/kapita/tahun. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi persusuan nasional adakah dengan menciptakan manajemen yang baik dalam peternakan sapi perah. Manajemen yang bagus meliputi manajemen pemeliharaan dan manajemen pakan. Demikian diungkapkan oleh Ahmad Pramono, S.Pt., MP., dalam acara Seminar Hari Susu Nusantara (19/6) di UNS.
Dalam kesempatan seminar ini, hadir juga pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yaitu dr. Wahyu Setyaningsih yang menyampaikan manfaat dari konsumsi susu, diantaranya yaitu mencegah anemia karena banyak mengandung zat besi, mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung karena mengandung potassium, dan meningkatkan secara drastis efisiensi kerja otak besar karena kandungan yodium, seng dan lecitinnya. Susu juga mengandung tyreosin yang dapat mendorong munculnya rasa gembira.
Narasumber lain, manajer peternakan sapi perah PT. Mawar Mekar Solo, Bapak Joko Marjono, S.Pt., turut menyampaikan bahwa prospek usaha di bidang persusuan di Indonesia masih terbuka luas. Contohnya adalah pangsa pasar untuk lansia. Pengalaman beliau adalah memberikan susu pada lansia di acara posyandu lansia di desanya. Hasil yang didapat adalah mereka merasakan perubahan yaitu sudah tidak mudah sakit dan badan lebih segar. Pangsa pasar yang lain masih banyak lagi untuk bisa dikembangkan.
Kontributor IFT: Yuli Yanti, FP-UNS
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.
0 comments:
Post a Comment