Sebuah peneliti dari Harvard School of Public Health telah menemukan bukti bahwa konsumsi daging merah ternyata sangat erat kaitannya dengan peningkatan risiko kematian, jantung, dan kanker. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa penggantian sumber protein lain seperti ikan, unggas, kacang, kacang polong, akan menurunkan risiko kematian. Studi ini dipublikasikan secara online dalam Archives of Internal Medicine pada tanggal 12 Maret 2012.
Para peneliti telah mengamati 37.698 orang dari Health Professionals Follow-up Study selama 22 tahun dan 83.644 perempuan dalam Nurses Health Study selama 28 tahun. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa konsumsi secara rutin dari daging merah dapat meningkatkan risiko kematian. Konsumsi rutin satu porsi daging merah berpotensi pada 13% peningkatan kematian, dan satu porsi daging merah olahan meningkatkan 20% risiko kematian. Daging merah olahan telah diketahui mengandung besi heme, lemak jenuh, natrium, nitrit, dan beberapa karsinogen.
Resiko kematian tersebut dapat diturunkan dengan melakukan penggantian daging merah dengan sumber protein lain. Konsumsi ikan menurunkan 7% resiko kematian. Konsumsi daging unggas, kacang-kacangan, susu rendah lemak, biji-bijian, dapat menurunkan resiko kematian masing-masing sebesar 14%, 10%, 10%, dan 14%. Para peneliti memperkirakan bahwa 9,3% kematian pada pria dan 7,6% pada perempuan dapat dicegah jika konsumsi daging merah dikurangi menjadi setengahnya.
Studi ini jelas memberikan bukti bahwa konsumsi rutin daging merah dan daging merah proses, berkontribusi besar kepada kematian dini. Di sisi lain, memilih sumber protein yang lebih sehat sebagai pengganti daging merah dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dengan mengurangi resiko terjangkitnya penyakit kronis dan kematian.
Foto dan sumber: www.sciencedaily.com
Disarikan oleh: Ahmad N Al-Baarri, PhD.
------------------------------------
Website ift.or.id ini merupakan top search website pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan Anda kepada kami karena akan segera dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel.
0 comments:
Post a Comment